Pelajar DIY Kritisi Kondisi Lingkungan lewat GESTURE

BULAKSUMUR (KU) – Untuk membangun semangat pelajar Yogyakarta akan kepeduliannya pada lingkungan sekitar, Geography Study Club (GSC) Fakultas Geografi UGM telah menyelenggarakan kegiatan GESTURE (Geography Student Creativity Week). Dengan mengambil tema "Dinamika Sosio-Ekologi Masyarakat Kota Pelajar menurut Perspektif Intelektual Muda", GESTURE kali ini meliputi Lomba Debat Berbahasa Inggris, Lomba Pidato Berbahasa Inggris, dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). 



Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Geografi, Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si., M.T., mengatakan dalam perlombaan yang diadakan Minggu (14/11) ini diikuti oleh siswa-siswi SMA negeri dan swasta di Provinsi DI Yogyakarta. Hal tersebut menunjukkan besarnya perhatian para pelajar di provinsi ini terhadap kondisi lingkungannya. "Mereka dapat dengan lugas memaparkan ide dan pemikiran mereka kepada publik dengan baik. Potensi ini yang seharusnya dapat terus dibina dan dikembangkan supaya nantinya ide-ide cemerlang mereka tidak hanya berhenti di GESTURE, namun juga dapat diaplikasikan di masyarakat sebagai bentuk kontribusi mereka untuk lingkungannya," kata Lutfi Muta’ali dalam rilisnya yang dikirim kepada wartawan, Selasa (16/11). 

Menurut Lutfi, pelajar sebagai kaum intelektual muda dituntut untuk lebih peka dan peduli terhadap kondisi serta perubahan lingkungan sekitarnya. Segala jenis informasi yang masuk dalam tatanan hidup masyarakat dan teknologi baru yang terus bermunculan tentu akan mempengaruhi interaksi masyarakat dengan lingkungan, baik dari segi ekologi maupun fenomena sosial budaya yang ada. "Melalui kemampuan intelektualnya, pelajar dianggap mampu mengkritisi perubahan ini dan menyikapinya dengan bijaksana. Pada masa seperti sekarang ini, tentunya kontribusi pelajar sangat diharapkan dalam mengkritisi kondisi lingkungannya serta mengubahnya ke arah yang lebih baik," tuturnya. 

Hasil Lomba GESTURE kategori Debat Berbahasa Inggris, juara I diraih oleh tim SMA Negeri 9 Yogyakarta, disusul oleh SMA Stella Duce II Yogyakarta dan MA Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta sebagai juara II dan III. Untuk Lomba Pidato Berbahasa Inggris, tampil sebagai juara I adalah Indriani Pratiwi dari SMA Negeri 2 Yogyakarta, sedangkan juara II dan III berturut-turut ialah Vincensia Ariane Avianti dari SMA Stella Duce II Yogyakarta dan Monica Daru Murti dari SMA Stella Duce II Yogyakarta.

Untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), juara I diraih oleh MAN 3 Yogyakarta dengan judul "Pergeseran Nilai Fungsi Andong yang Ramah Lingkungan di Kota Pelajar". Berikutnya, juara II adalah SMA Negeri 8 Yogyakarta dengan judul "Kelayakan Pasir dari Sungai Gendol sebagai Bahan Bangunan", dan diikuti juara III, SMA Kolese de Britto, dengan judul "Pengaruh Tradisi Ciblon terhadap Kebersihan Sungai Code". (Humas UGM/Gusti Grehenson) 

sumber: http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=3206

LETUSAN MERAPI, MASA KE MASA

letusan 1920





letusan 1934

letusan 1943

letusan 1960

letusan 1961

letusan 1992

letusan 1993

letusan 2006


Status Awas Merapi ditetapkan pada Senin (25/10) pukul 06.00 WIB 
dan gunung meletus esok harinya pada pukul 17.02 WIB
 erupsi masih berlangsung sampai hari ini; Senin 8 November 2010

GESTURE----NEW!!

Setelah banyak pertimbangan, akhirnya lomba LKTI, Debate and Speech contest, yang rangkaian acaranya kami sebut dengan GESTURE (Geography Student Activities Week), kami undur pelaksanaannya menjadi 13-14 November 2010.

Sehingga, untuk sekolah-sekolah atau adik-adik yang mau ikut, masih bisa daftar. Untuk LKTI maksimal pendaftaran dan pengumpulan karya LKTI menjadi tanggal 7 November 2010. Sedangkan untuk Debate and Speech contest pendaftaran maksimal tanggal 10 November 2010. Pendaftaran langsung ke sekretariat GSC fakultas geografi UGM.

Ayo ramaikan dengan karya-karyamu!!!
Indonesia goes to research world.......

OPEN RECRUITMENT GSC 2010

Hey guys!!!


Ketika layar terkembang maka kita harus menentukan kemana haluan tertuju.

Setelah berproses beberapa bulan saatnya kamu menetukan mana organisasi yang pas buatmu. GSC sebagai unit KSF (kelompok studi fakultas) yang ada di geografi siap menerimamu untuk bergabung dalam tim kami. mari rasakan sensasi baru dalam belajar dan berdiskusi dan buka wacana keilmuan kamu selebar-lebarnya dengan bertukar pikiran dengan teman-teman.


silahkan kirim formulir aplikasi dan CV kamu
ke e-mail: gsc.ugm@gmail.com dengan subject: gscrecruitment10
sebelum 26 november 2010


GESTURE

GSC, kali ini kami datang membawa satu event untuk anak-anak SMA se-DIY.Yaitu
GESTURE -GEOGRAPHY STUDENTS CREATIVITIES WEEK-.Event ini mencakup 3 jenis perlombaan, yaitu debat danpidato bahasa inggris, serta LKTI. Kegiatan ini
mengambil tema "Dinamika Sosio Ekologi Masyarakat Kota Pelajar Menurut Perspektif Intelektual Muda”.

1. Debate dan speech contest
Syarat Umum:
a. Peserta adalah Siswa SMA, baik kelas X, XI atau XII.
b. Tiap sekolah maksimal mengirimkan 2 tim debate dan 3 orang untuk speech.
c. Satu tim debate terdiri dari tiga orang, sedangkan speech hanya satu orang.

Teknis Pelaksanaan
a. Kompetisi ini dilaksanakan selama dua hari.
b. Hari pertama dilakukan babak penyisihan yang akan menyeleksi peserta dan diambil delapan tim yang akan mengikuti babak quarter final pada hari kedua.
c. Hari kedua, dari delapan tim tersebut diseleksi untuk dapat mengikuti semi final, kemudian ke final.

2. LKTI
Persyaratan Administratif:
1)Peserta LKTI adalah kelompok siswa SMA kelas X, XI, XII yang sedang aktif mengikuti program pendidikan SMA. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama, namun masih dalam satu sekolah yang sama. Keanggotaan siswa dalam kelompok
2)Seorang siswa hanya dibenarkan masuk dalam satu kelompok pengusul Karya tulis. Di samping memberi kesempatan sebanyak mungkin siswa yang terlibat.
3)Seorang guru pembimbing/pendamping hanya diperkenankan diusulkan sebagai pembimbing maksimum 1 (satu) judul/kelompok pelaksana LKTI
4)Usulan LKTI diberi sampul HIJAU TUA sesuai dengan ketentuan yang tertulis dalam butir 1
5)Menyertakan halaman pengesahan institusi pengusul sesuai format pada butir 2
6)Naskah dikumpul dalam bentuk hardcopy sebanyak 4 rangkap dan softcopy dalam bentuk CD format tulisan dengan Adobe Acrobat.
7)Usulan yang dinyatakan lulus akan diumumkan melalui surat yang dikirimkan ke setiap Sekolah. Dalam surat pemberitahuan akan diberikan keterangan/saran perbaikan yang harus dilakukan bagi setiap usulan yang dinyatakan lolos. Bagi pengusul yang usulannya memerlukan perbaikan, pengusul diwajibkan untuk memperbaiki usulan sesuai saran dan mengirimkan usulan yang telah diperbaiki paling lambat 3 (tiga) hari setelah diumumkan Usulan yang telah direvisi dijilid dengan kulit muka sebagaimana usulan awal dan diberi tulisan “REVISI” pada sudut kiri atas.

Untuk lebih jelasnya, download persyaratan LKTI disini

Pendaftaan langsung ke sekretariat UKM GSC (fakultas geografi UGM, basecamp UKM dekat kantin dan paling pojok). Pendaftaran terakhir tanggal 25 september 2010 unuk semua jenis lomba. Untuk lomba LKTI, temasuk daam pengumpulan naskah LKTI.

Masih bingung?hubungi:
085643923867 (sheily)
085643376633 (amalia)
085643474950 (charina)

untuk yang tercinta : MAHASISWA BARU FAKULTAS GEOGRAFI UGM



Welcome to our faculty.

We proud to introduce ourselves, Geography Study Club (GSC), as a study group for students in the faculty of geography.

You must be proud to be one of thousands of students from UGM. Therefore, you definitely will not waste the opportunity that will come to you in achieving success during your studies in our beloved faculty.

We are, GSC, want to offers you an opportunity to join an organization that would invite you to deepen your organization's ability both to enrich your knowledge and experience in the field of academic support.

We offer you the opportunity to gather with friends who have similar goals to achieve good academic competence without wasting a golden opportunity to organize and build an extensive network outside the faculty or university. With the various programs we offer, we hope this opportunity will not you wasted.

regards,
GSC team

KELOMPOK STUDI MAHASISWA (Resume KPK )

oleh : Lintang Galih Sukma

Triangular Role mahasiswa

Semua orang sudah mahfum, bahwa pemuda terkait erat dengan semangat, ide-ie cemerlang, keberanian, dan idealismenya. Sebuah potensi yan
g sangat luar biasa manakala variable-variable tersebut dioptimalkan sebaik mungkin, dan sebuah kekuatan yang sangat luar biasa yang mampu membangunkan macan tidur untuk kembali Berjaya atas seantero dunia. Muhammad Hatta bahkan menspesifikasikan istilah ini dengan sebutan mahasiswa. Memang benar adanya, mahasiswa merupakan tonggak lahirnya perubahan-perubahan besar di Indonesia dan dunia. Mahasiswa tidak akan mampu berlepas pada suatu institusi dengan sebutan perguruan tinggi. Di sana mereka lahir, berkembang, dan mengasah diri. Sehingga, suatu keniscayaan adanya suatu sinergisme kerja antara keduanya bagi kemajuan bangsa.


Fakta membuktikan bahwa, pemuda-pemuda Indonesia hanya segelintir saja yang mampu menyandang peran sebagai mahasiswa. Maka dengan segelintir manusia ini, terdapat harapan besar terhadap kontribusinya di dalam masyarakat. Sebagai seorang akademisi, mahasiswa dituntut kompetensinya di bidang keilmuan. Mahasiswa sebagai elemen strategis dalam masyarakat dinantikan profesionalitasnya kelak saat dipercaya mengelola jabatan tertentu di ranah publik. Dalam kacamata pergerakan mahasiswa, ketiga harapan ini analog dengan triangular peran mahasiswa: agen perubah yang memiliki kekuatan moral dan siap menjadi SDM strategis masa depan.
Kelompok Studi: aktivitas mahasiswa berbasis kepakaran
Kian bertambahnya jaman, kian majunya per
adaban berikut dengan instrument-instrumennya. Mahasiswa pun yang memiliki 3 peran tersebut, dituntut untuk terus dan selalu berjalan maju mengikuti kemajuan tersebut. Karena itu, perguruan tinggi dan begitu pula mahasiswa berorientasi pada hal-hal yang bersifat akademis. Namun, sayang, akibatnya 3 peran tersebut menjadi tersisihkan. Syukurnya, pendapat ini baru asumsi.


Menelaah lebih dalam orientasi mahasiswa keki
nian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Berbasis pada kepakarannya
2. Memberikan pilihan solusi secara rasional den
gan dasar kompetensinya
3. Melakukan aksi nyata dengan karya intelektual dan upaya masuk dalam wilayah operasional dalam sektor kehidupan paska kampus
4. Melakukan mobilitas vertikal berdasar kompetensi dan profesionalitasnya
Sintesis keempat poin di atas dengan ketiga
peran sebelumnya melahirkan sebuah wadah yang dikenal dengan sebutan kelompok studi.
Kelompok studi sendiri memiliki berbagai macam jenis dan pola tergantung di mana mereka berada. Ada KSU (kelompok studi universitas), KSF (kelompok studi Fakultas), dan KSS (kelompok studi spesifik). Masih banyak istilah lainnya yang bisa digunakan untuk memaksudkan hal ini.



KO
MPETEN, PROFESIONAL, DAN KONTRIBUTIFKPK, demikian biasa disebut merupakan singkatan dari Kompetensi, Profesional, Kontributif. Sekilas, konsep ini begitu mudah dipahami. Kompetensi, berarti kapasitas dan kemampuan individu dalam suatu bidang tertentu. Prosefionalitas, menunjukkan kualitas pekerjaan yang excellent, mendekati sempurna, dan jauh dari cacat. Kontribusi, tak lain adalah wujud kepekaan terhadap sekeliling, baik kepada pribadi maupun lingkungan. Namun, pada hakikatnya, KPK sendiri tidak sesederhana yang dikira. Ia tidak hanya ada pada tataran pribadi, tapi juga sebagai ruh pergerakan suatu lembaga akademis yang meliputi pengelolaan sumber daya manusia, manajemen organisasi, serta peningkatan kapasitas keilmuan. Konsep ini terkait erat dengan konsep kaderisasi suatu lembaga akademis.


KPK harapannya, tidak hanya sebagai suatu logan atas idealism yang tidak terimplementasikan dan tidak pula konsep yang ternyata meruntuhkan bangunan suatu lembaga akademis. Karena itu, pemahaman yang baik akan membuatnya menjadi terang dan menerangi. KPK sejatinya, diimplementasikan pada anggotanya karena mereka merupakan asset berharga yang ditangannya suatu lembaga akademis dapat berkembang atau tidak. Konsep ini secara sederhana merupakan overlay dari bangunan-bangunan kompetensi, Profesional, dan kontributif.

Dari gambar di atas, ketiganya memiliki bentuk bangun yang berbeda, namun ketiganya dibagi atas 3 buah garis yang menjadi symbol masa perkuliahan. Bangunan pertama menandakan bahwa tahun pertama pada masa perkuliahan, adalah masa-masa penanaman kompetensi, kemudian menurun seiring bertambahnya tahun. Bangunan kedua menandakan bahwa tahun kedua merupakan saat dimana nilai-nilai profesionalitas ditanamkan. Pada bagan yang ketiga menunjukkan bahwa kontribusi anggota semakin bertambah tahunnya semakin besar.
Pertanyaan mendasar yang cukup penting adalah mengapa harus Konsep KPK, mengapa bukan yang lain? Adalah penting segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia didasarkan atas kepahaman. Begitu pula dengan pengelolaan lembaga akademis. Asupan-asupan kompetensi menjadi penting didahulukan atas yang lainnya agar tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan lagi ketika ia harus professional dan berkontribusi, sehingga terhindar dari kesalahan-kesalahan yang berakibat fatal. Demikian pula dengan yang lainnya.


KUALIFIKASI ANGGOTA

Kualifikasi anggota merupakan upaya lembaga untuk mengetahui tingkat keberhasilan berjalannya KPK dilembaga tersebut, dan tercapainya cita-cita lembaga akademis tersebut. Hal ini penting pula untuk menilai kelayakan dan kemampuan generasi penerus untuk mengemban amanah di lembaga. Namun sayangnya belum ada standar yang baku untuk menilai kualifikasi tersebut.
Tahapan umum yang bisa dilakukan pada tiap-tiap tingkatan anggota lembaga akademis beserta nilai-nilainya adalah sebagai berikut.
Tahap 1
a. Konsep diri
b. Urgensi keilmuan & sense penelitian
c. Career path

Tahap 2
a. Team building
b. Manajemen diri (mengatur waktu & membagi peran)
c. Kompetensi keilmuan spesifik & simulasi

Tahap 3
a. Strategic Planning
b. Manajemen Organisasi ( kepemimpinan, jaringan, kaderisasi, team building tingkat lanjut)

berdasarkan tahapan diatas dan prinsip KPK, dibuatlah standar baku untuk menentukan kualifikasi anggota lembaga.

urgensi penelitian





Dalam dunia perkuliahan, istilah penelitian itu tidak asing lagi, karena pada akhirnya nanti kita dituntut untuk mampu meneliti. Secara umum meneliti sering diartikan mengungkap suatu hal, kejadian yang nantinya dapat menemukan sebuah jawaban yang dapat berguna bagi kemaslahatan umat manusia.

Penelitian dianggap penting, karena dalam setiap apa yang kita lakukan dalam penelitian itu pasti membuahkan hasil yang benar-benar bisa digunakan, selain itu juga penelitian dalam arti penting lainnya adalah memecahkan permasalahan bangsa. Bisa dilihat berbagai contoh, banyal peneiltian mengenai makanan alternative, yang bisa menyelesaikan permasaahan pangan yang ada di Indonesia yang jelas telah di uji bagaimana rasa, gizi, harga serta kekhalalannya.

Banyak hal yang diperoleh apabila kita senang akan hal penelitian, bertambahnya pengalaman, kawan, serta mungkin menaikan prestise seseorang. Banyak ajang untuk penelitian dimana dari situ kemampuan meneliti kita diuji. Bagaimana kiat dan strategi kita agar penelitian itu menarik, dan nantinya bisa bermanfaat untuk saat ini dan diharapkan mampu secara berkala.

Permaslahan di Indonesia ialah dana untuk penelitian sangat minim, tidak masalah mengenai biaya. Yang jadi permasalahan adalah apakah hasil penelitian itu benar-benar karya tangan kita atau hanya sebagai plagiatisme, yang kini santer terdengar isu plagiatisme oleh aktor pendidikan, tidak patut dicontoh.

Sekali lagi, penelitian dianggap penting karena masalah apapun dapat diatasi dan setiap masalah pasti menimbulkan hal yang mengganggu stabilitas social, dengan adanya penelitian permasalahan umat bisa terselesaikan..

Menaggapi istilah urgensi penelitian divisi penelitian GSC dalm setiap bulannya mengadakan research course, kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa lebih mengerti akan penelitian, dan sebagai sarana pembelajaran penellitian yang langsung didatangkan pembicara yang memang telah berpengalaman.

Pada research course yang pertama di bulan Maret, pembicara ialah Rayendra (TK’05) dalam kegiatan ini mengambil tema adalah urgensi penelitian, seperti telah dijelaskan pentingnya sebuah istilah penelitian khususnya pada civitas akademik. Dalam penjelasannya beliau menjelaskan bahwa ketika kita akan meneliti, maka carilah sebanyak-banyaknya masalah, masalah dalam arti disini adalah masalah yang bersifat ilmiah, kemudian rajin-rajinlah mengamati apa saja yang ada disekitar kita, dan amati beberapa penelitian yang sudah ada untuk dijadikan sebagai pemancing ide dalam otak kita. Sedangkan pada research course yang kedua pembicara langsung dari geografi Bayu (KPJ’04) dengan tema penentuan permasalah dalam penelitian, tidak berbeda dengan apa yang dibicarakan akan tetapi dalam hal ini lebih ditekankan pada banyaknya referensi bacaan yang diperlukan dan pengamatan langsung dilapangan. Ingin tau research course selanjutnya,, tunggu tanggall mainnya ya.. ! (desi, GEL '07)

Indonesia Cinta Bumi

Setiap tanggal 22 April Bumi kita beri ucapan selamat ulang tahun, sebagai apresiasi kita terhadap Hari Bumi. Dan sudahkah kita bertanya kepada diri kita masing-masing apa yang bisa kita lakukan sebagai wujud cinta kita terhadap Bumi yang menjadi tempat tinggal kita sehari-harinya. Isu pemanasan global, isu pencemaran yang semakin menggila, penggundulan hutan yang semakin kejam, apa yang bisa kita lakukan. Andaikan Bumi bisa menangis, mungkin dia telah menangis karena para penghuninya semakin tidak mempedulikan kelestariannya.

Sebagai penduduk Indonesia, yang notabene terletak di kawasan tropis dan dilalui kathulistiwa, memang akan menjadi dilema untuk menjadikan bumi ini tetap indah. Sedikit review tentang pelestarian lingkungan, mungkin ulasan di bawah bisa sedikit membantu kita untuk peduli dengan alam sekitar.

Penduduk Jakarta tentunya tidak asing lagi dengan kemacetan yang menimbulkan polusi, dari polusi udara, polusi suara, polusi mata. Apa yang bisa dilakukan ?? Marilah kita mulai dengan kesadaran tinggi untuk mengurangi polusi ini. Bagi para pemilik kendaraan pribadi, dimohon dengan sangat untuk memperhatikan kesehatan kendaraannya, apakah masih layak untuk jalan atau tidak. Emisi gas buangnya diperhatikan donk, jangan asal main bisa mengendarai dan menambah tercemar udara. Bagi para pemilik angkutan umum, sadarlah bahwa armada yang ada banyak sekali yang sudah tidak layak jalan, apakah memang keuntungan dari bisnis itu tidak bisa disisihkan untuk maintenance armada yang ada. Sehingga para penumpang pun akan semakin betah dan nyaman berada di dalamnya. Pemerintah, sekali lagi buat pemerintah, cari solusi yang memang berpihak kepada warga khususnya yang di arus bawah, solusikan kemacetan yang parah ini dengan bijak. Sosialisasikan dengan cantik dan persiapkan segala infrastruktur yang ada. Warga Anda menunggu untuk bisa memanfaatkan fasilitas umum itu dengan nyaman dan aman.

AC, yupp, benar sekali, Air Conditioner adalah barang yang sudah sangat familiar di Indonesia. Baik di perkantoran maupun di perumahan. Maklum juga sih memang, Indonesia panas, Indonesia gerah, Indonesia sumpek, tapi apa lantas kita bisa mencari pembenaran atas penggunaan AC yang berlebihan ? Bahkan salah satu perusahaan AC besar di dunia berani memasang tagline iklannya di bilboard bahwa AC tersebut akan membuat Indonesia menjadi lebih dingin. Apakah lantas kalau sudah menjadi dingin akan menjadi beres permasalahan yang ada. Gunakan AC secukupnya saja temans, buatlah lingkungan yang kita tinggali nyaman tanpa harus ada AC yang berlebihan. Sistem sirkulasi udara yang tidak terencana dengan benar, penggunaan elemen rumah kaca yang berlebihan membuat Indonesia semakin panass dan panass.

Satu lagi, sadarkah kita kalau kesadaran kita tentang pengelolaan sampah masih sangat-sangat rendah. Kita main mencampurkan saja semua sampah organik dan non-organik menjadi satu. Pembusukan yang terjadi pun tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Awalilah langkah kepedulian Anda dengan memisahkan sampah rumah tangga Anda antara sampah organik dan non-organik. Dan para penyedia jasa pengelolaan sampah, lakukan manajemen yang baik untuk pengelolaan sampah tersebut. Sampah organik tidak akan bermasalah karena dia akan terdaur ulang dengan alam. Tapi kalo untuk sampah non-organik membutuhkan ribuan tahun untuk menetralisirkannya. Semakin banyak bertumpuk kertas, plastik, karet dan bahan non-organik lainnya, semakin riskan bumi kita bisa terasa nyaman dan indah.

Deforestasi, sungguh amat sangat keterlaluan. Jutaan hektar hutan di Bumi ini telah musnah akibat manusia yang tidak peduli dengan alam. Main babat dan menggundulkan semua kekayaan alam yang paling luar biasa adalah hal terbodoh yang pernah saya lihat. Berkubik-kubik potongan kayu setiap harinya saya lihat diangkut melalui truk-truk kontainer. Apa yang harus dilakukan, peduli dan peduli. Pengusaha mebel, furniture, kerajinan tangan ato yang lainnya, ayolah peduli dengan nasib hutan yang kalian babati tiap hari. Pemerintah, jangan berikan izin hak atas pengelolaan hutan terhadap pihak-pihak yang telah terbukti merusak alam itu.

Untuk Anda yang tinggal di wilayah perkotaan dan semakin jarang kawasan hijau-hijauannya, kembangkanlah bakat Anda yang baru dalam hal bercocok tanam. Tanamlah satu dua pohon di dalam pot untuk Anda taruh di balkon apartemen Anda, atau di teras Anda. 2 pohon untuk satu rumah dikalikan seribu rumah di satu kecamatan sudah amat membantu pelestarian alam kita. Pedulilah dari sekarang temans.

Bumi berulang tahun lagi tiap tanggal 22 April, semoga di tahun depan Anda sudah tahu secinta apa Anda dengan rumah yang Anda tinggali, rumah tempat kita berteduh, dan mencari kebaikan. Bukan untuk saling merusak dan menghancurkan, bukan untuk saling membakar dan saling menghabiskan.

Anonim
Mahasiswa Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

MANFAAT SPEKTRUM ULTRAVIOLET

Dalam penginderaan jauh, anda mengenal adanya system fotografi dan system non-fotografi. Sistem Penginderaan jauh system fotografi menggunakan kamera yang dibawa dengan pesawat udara, gantole, atau bahkan layang-layang dengan ketinggian pemotretan yang tidak terlalu tinggi sehingga jangkauannya masih cukup sempit. Namun proses penginderaan jauh ini menghasilkan hasil yang mendetail dan mudah digunakan untuk menganalisis suatu wilayah secara rinci.


Salah satu spectrum yang digunakan dalam pemotretan udara ialah spectrum ultraviolet. karakteristik sinar ultraviolet secara umum adalah mudah dihamburkan oleh atmosfer karena panjang gelombang yang begitu pendek yakni 0,3 mikro-meter, selain itu juga mudah diserap oleh objek. Karena sifatnya yang mudah dihamburkan atmosfer inilah maka foto udara menggunakan ultraviolet sangat baik untuk menunjukkan tinggi-rendah, jauh-dekat, dan tekstur suatu objek. Semakin gelap atau semakin tegas warna ungunya berarti semakin dekat jaraknya.



Saat anda pergi ke swalayan atau ke supermarket, sesekali perhatikan meja kasir. Disana akan anda temui lampu ultraviolet yang digunakan untuk mengecek keaslian uang yang dibayarkan di kasir. Uang asli memiliki tanda berupa gambar pahlawan yang dicetak agak timbul dan tidak kasat mata, selain itu ada benang-benang pengaman yang juga hanya terlihat saat disinari ultraviolet. seperti itulah kira-kira prinsip kerja foto ultraviolet akan memperlihatkan relief secara jelas karena perbedaan jarak. Contoh lain adalah ketika melakukan pemotretan di daerah bersalju misalnya di kutub. Foto udara ultraviolet digunakan untuk mendeteksi populasi beruang kutub. Jika menggunakan foto biasa maka hanya akan terlihat hamparan putih salju saja karena beruang kutub berkamuflase sangat baik dengan salju. Dengan ultraviolet akan tampak populasi beruang kutub karena akan terlihat teksturnya berbeda. Timbul pertanyaan, mengapa tidak digunakan spectrum inframerah termal? Karena suhu udara yang sangat dingin, spectrum inframerah termal dapat terdistorsi oleh suhu lingkungan dan karena bulu beruang kutub yang tebal juga menyembunyikan suhu tubuh si beruang kutub itu sendiri sehingga hasil yang diperoleh akan tidak akurat.
Dengan mengetahui prinsip ini, ultraviolet banyak digunakan dalam militer untuk keperluan mendeteksi keberadaan musuh yang tersembunyi daripada menggunakan spectrum inframerah termal.



Ahmad Prakarsa S S
Mahasiswa Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Ironi Hari Bumi

Climate change, and how we address it, will define us, our era and ultimately the global legacy we leave for future generations.

(United Nations Secretary-General Ban Ki-moon)


Sejenak berpikir tentang pernyataan diatas yang menyatakan bahwa perubahan iklim adalah tantangan besar skala global dan ia berusaha untuk menginisiasi usaha penanggulangan perubahan iklim oleh komunitas internasional dengan mengumpulkan pemimpin-pemimpin dunia dan memastikan bahwa semua bagian dari sistem PBB berkontribusi terhadap usaha ini. Sebagai forum global dengan partisipasi dari seluruh dunia, PBB diposisikan untuk melakukan pendekatan-pendekatan tersebut dalam mengatasi perubahan iklim. Sebuah tantangan yang besar untuk aksi secara menyeluruh dalam mengatasi perubahan iklim ini.

Bukan sesuatu yang tanpa alasan untuk melakukan hal tersebut. Telah banyak kesepakatan dihasilkan untuk mengatasi perubahan iklim ini, tetapi semakin banyak masalah pula yang menghambatnya. Kita tahu ebelas dari dua belas tahun terakhir merupakan tahun-tahun terhangat dalam temperatur permukaan global sejak 1850. Tingkat pemanasan rata-rata selama lima puluh tahun terakhir hampir dua kali lipat dari rata-rata seratus tahun terakhir. Temperatur rata-rata global naik sebesar 0.74oC selama abad ke-20, dimana pemanasan lebih dirasakan pada daerah daratan daripada lautan.

Sekarang pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah butuh secara internasional untuk mengatasi perubahan iklim ini? Sepertinya tidak sepenuhnya benar. Perubahan iklim menunjuk pada adanya perubahan pada iklim yang disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan juga terhadap variabilitas iklim alami yang diamati selama periode waktu tertentu (United Nations Framework Convention on Climate Change). Apa yang dilakukan oleh manusia secara mandirilah yang menyebabkan semua perubahan terjadi.

Sebentar lagi kita sampai pada saat untuk merasakan bumi tempat kita berpijak : “Hari Bumi”. Disana tertanam semangat untuk menyelamatkan bumi dari perubahan iklim yang secara tidak langsung akan memberikan efek domino terhadap semua sistem dibumi ini. Tapi apakah semangat itu akan cukup berhadapan dengan berbagai kepentingan manusia yang secara individual ingin merasakan kenyamanan. Asumsi yang nyata bahwa semangat saja tidak cukup tanpa adanya tindakan yang konkrit.

Bercermin pada cermin yang retak, itulah kata yang tepat untuk peringatan setiap tahun hari bumi. Saat itu bumi terbatuk dalam penyakit kronis yang sebanarnya akan fatal terhadap peradaban manusia itu sendiri. Akankah kita kembali ke zaman batu lagi?

Semangat itu masih membara, dengan tekanan yang semakin dalam. Kadang-kaddang apa yang kita perjuangkan untuk menyelamatkan bumi itu merupakan sesuatu yang berbahaya untuk bumi itu sendiri. Hanya orang-orang baik saja yang tepat untuk mendapatkan penghargaan sebagai penerus kehidupan. Siapakah?


Nurul Ihsan Fawzi

Mahasiswa Fakultas Geografi

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta